Vektor sering ditandai sebagai
Untuk mencari panjang sebuah vektor dalam ruang euklidian tiga dimensi, dapat digunakan cara berikut:
Dua Buah Vektor disebut sejajar (paralel) apabila garis yang merepresentasikan kedua buah vektor sejajar.
Demikian juga halnya dengan pengurangan vektor, Selisih dua vektor: w = u – v sama dengan w = u + (–v)
Pada ruang 2 dimensi penjumlah 2 vektor seperti pada Gambar 3, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 1. Vektor yang sama |
Dua Buah Vektor disebut sejajar (paralel) apabila garis yang merepresentasikan kedua buah vektor sejajar.
- Negasi sebuah vektor dapat dilambangkan seperti pada rumus berikut :
v ® –v
secara geometrik dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.Gambar 2. Negasi Vektor |
Penjumlahan dua vektor: w = u + v secara geometrik dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.
Gambar 3. Penjumlahan Vektor |
Demikian juga halnya dengan pengurangan vektor, Selisih dua vektor: w = u – v sama dengan w = u + (–v)
Gambar 4. Pengurangan Vektor |
Sebuah vektor dikenali besarnya lewat (u,v), yaitu besarnya perubahan (delta) searah sumbu x dan besarnya perubahan (delta) terhadap sumbu y. Delta x adalah pengurangan dari x2-x1 dan delta y = y2-y1. Misalnya Titik A (8,3) dan titik B (5,3), maka delta x = 5-8 = -3 dan delta y = 3-3 = 0.
Sebagai ilustrasi bisa dibayangkan gambar 5.
Gambar 5. Vektor U |
Pada ruang 2 dimensi penjumlah 2 vektor seperti pada Gambar 3, dapat dijelaskan sebagai berikut :
u =
(u1, u2); v =
(v1, v2); w =
(w1, w2)
w = (w1,
w2)
= (u1, u2) + (v1, v2)
= (u1 + v1, u2 + v2)
w1 = u1 + v1
w2 = u2 + v2
Sebagai contoh bisa dilihat pada grafik Gambar 6.
Gambar 6. Contoh Penjumlahan Vektor |
Demikian seterusnya.
Untuk lebih lengkap dan detailnya menunggu episode berikutnya.
Sebagai bahan bacaan, saya sertakan presentasi Vektor pada link di bawah ini.
Terima kasih, matur suwun, thank you........
No comments:
Post a Comment