13 November 2018

TRANSISTOR 2 - Fungsi - Fungsi Transistor

Assalamu'alaikum
Hallo guys, ketemu kembali dengan saya......
Kali ini saya akan membahas tentang fungsi-fungsi transistor.
Secara umum, fungsi transistor ada 3, yaitu :
1. Sebagai Saklar
2. Sebagai Penguat Arus
3. Sebagai Penguat Sinyal AC

Mari kita bahas satu persatu, mulai dari :

1. Transistor Sebagai Saklar
Fungsi transistor yang pertama adalah sebagai saklar  (tahu saklaar kan ...itu lo...knob on/off). Dengan mengontrol bias dari transistor hingga komponen ini menjadi jenuh, akan menyebabkan seolah-olah diperoleh hubungan singkat diantara emitor dan kaki kolektor.  Karena ada hubungan singkat, maka seolah-olah tampak sebagai saklar, karena menghubungkan antara kaki emitor dan kolektor

Fenomena (idih.....kayak ada masalah ajaib aja)  inilah yang dapat dimanfaatkan hingga transistor bisa dipakai sebagai saklar elektronika.
Gambar 1. Transistor sebagai Saklar
Gambar 1a. Diuji pakai LiveWire

Perhatikan gambar 1. Fungsi transistor sebagai saklar yang merupakan rangkaian saklar elektronik dengan memakai transistor PNP serta transistor jenis NPN. Terlihat pula TR4 (PNP) serta TR3 (NPN) digunakan untuk mematikan dan menghidupkan LED.

TR3 digunakan sebagai pemutus serta penyambung hubungan diantara katoda-LED dengan ground. Dengan demikian apabila transistor dalam posisi ON maka LED akan nyala, sedangkan bila transistor dalam keadaan OFF maka LED menjadi mati. Dengan kaki emitor yang berhubungan dengan ground, maka kita harus melakukan cara tertentu agar transistor menyala. Caranya dengan membuat keadaan saklar SW1 menjadi ON hingga basis-transistor TR3 memperoleh bias yang bersumber dari tegangan positir, hal ini akan menyebabkan transistor jadi jenuh / ON kemudian kaki emitor dengan kaki kolektor menjadi tersambung. Sebaliknya, untuk membuat LED mati caranya adalah dengan membuat keadaan SW1 menjadi OFF.

Sebagai penyambung dan pemutus hubungan diantara tegangan positif dan anoda LED, digunakanlah TR4. Dengan begitu apagila transistor ON maka LED jadi menyala, sebaliknya bila transistor posisinya OFF maka LED jadi mati. Berbeda dengan penjelasan dalam paragraf sebelumnya, disini kaki emitor berhubungan dengan tegangan positif. Karena itu untuk menyalakan transistor, kita harus mengatur keadaan saklar SW2 menjadi ON hingga basis transistornya T4 memperoleh bias dr tegangan negatif yang menyebabkan transistor jadi jenuh / ON dengan posisi kali emitor tersambung dengan kaki kolektor. Cara mematikan LED nya sama, yaitu merubah posisi SW1 menjadi OFF


2. Transistor sebagai Penguat Arus

Fungsi transistor sebagai penguat arus adalah kegunaannya yang kedua. Guna komponen yang kedua ini membuatnya dapat digunakan dalam rangkaian power supply yang tegangannya diset. Dalam keadaan tersebut transisor haruslah terlebih dahulu dibias dengan tegangan yang konstan pada basisnya, tujuannya biar di emitor menghasilkan tegangan yang tetap. Umumnya yang dipakai untuk mengontrol tegangan basis agar tetap adalah dioda zener
Gambar 2. Transistor sebagai Penguat Arus
Kalau diperhatikan pada gambar fungsi transistor sebagai penguat arus diatas ada 2 regulator dengan polaritas tegangan keluar yang bebeda. Transistor TR5 / NPN digunakan sebagai regulator tegangan positif, kemudian transistor TR6/PNP dipakai sebagai regulator tegangan negatif. Tegangan basis di tiap-tiap transistor diawasi sehingga nilainya tetap dengan menggunakan dioda zener D4 dan D3. Keadaan ini akan menyebabkan tegangan yang keluar di emitor memiliki arus sejumlah per-kalian antara HFE transistor dengan arus basis.

Gambar 2b. Transistor sebagai Penguat Arus

Gambar 2c. Transistor sebagai Penguat Arus
Gambar 2d. Transistor sebagai Penguat Arus
Dari gambar 2d dapat dijelaskan bahwa fungsi baterei 1,5v adalah untuk menyetir mikrofon agar bisa bekerja. Kalau tidak punya microfon, pake speaker kecil yang impedansinya 8 ohm juga bisa. Begitu juga dengan batere 4,5v adalah untuk menyetir earphone agar bisa bersuara. Kenapa? Karena meskipun sinyal sudah dikuatkan oleh transistor, namun belum cukup untuk membunyikan sebuah earphone, apalagi speaker.

Sebagai bahan kajian, pada gambar 2e terdapat rangkaian sederhana power mono dengan menggunakan 3 alat saja, yaitu Transistor, Tahanan dan Kapasitor.  Untuk itu saudara bisa melihat pada rangkaian tersebut pada gambar 2e.

Gambar 2e. 

Kalau saja saudara menginginkan rangkaian power amplifier dengan suara yang lebih mantap, berikut pada gambar 2f tersajikan rangkaian tersebut. Rangkaian tersebut adalah power dengan output mono.  Silahkan disimak.

Gambar 2f. Rangkaian Power Mono
Gambar 2g.


3. Transistor sebagai Penguat Sinyal AC
Gambar. 3. Transistor sebagai Penguat Sinyal AC
Fungsi transistor yang terakhir adalah untuk menguatkan sinyal AC (kalo kurang kuat...jaman dulu harus pigi ke mak erot....xxiixixixi). Kegunaan komponen dalam hal ini haruslah memakai beberapa jenis tekhnik pembiasan basis-transistor. Ketika transistor bekerja untuk menguatkan sinyal AC, komponen ini digolongkan jadi beberapa tipe penguat, yaitu penguat kelas C; penguat kelas AB; penguat kelas B dan penguat kelas A.
Nah digambar atas tersebut terlihat kerjasama antara R16 dan R15 untuk mengatur tegangan bias pada basis transistor. Configurasi tersebut dikelompokkan dalam tipe penguat kelas A. Melalui kapasitor C8, signal masuk menuju basis transistor. Berikutnya dengan melewati kapasitor C7, signal output diambil dari kaki kolektor.

Sebelum saya akhiri, ini ada link yang luar biasa bagusnya, mohon disimak dan dikunjungi :  Mengenal Transistor.

Demikian uraian singkat dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf. Wabilahitaufik walhidayah.