Gambar 1. Iwak Peyek |
Kuliah itu kadang-kadang membuat merasa bosan (kalo ngga ada motivasi. Misalnya pacar ngga kuliah karena ngga ada ongkos transportasi..........). Untuk itu diperlukan inovasi suasana kuliah misalnya : diantara presentasi materi diselingi menyanyi (walau dengan suara serak-serak cempreng........ixixiixiiix), atau dengan bergoyang dulu dengan "Pokoke Joget" atau bang jali. Sehingga suasana akan nampak berbeda dan tidak membosankan.
BTW.....ini materi Fisika Listrik Magnet ya.......
ehhhhh.........ya ya ya betul ini kuliah Fisika Listrik dan Magnet. Gambar. Kalo punya anak kayak gini sudah saya cetak ulang |
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchoff 1
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :
Gambar 1. Hukum Kirchoff 1, 3 masukan dan 3 keluaran |
dari Gambar 1. dapat dijelaskan bahwa :
I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6
Bahwa jumlah arus yang masuk di percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan.
Gambar 2. Hukum Kirchoff 1, 2 masukan dan 1 keluaran |
Dari Gambar 2, dapat dijelaskan bahwa :
Output adalah i3
dan Inputnya adalah i1 dan i2Sehingga i3 = i1 + i2
Secara umum dapat dirumuskan Hukum Kirchoff 1 tersebut menjadi :
Siin = Siout
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchoff 2
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”
Untuk lebih jelas mengenai bunyi Hukum Kirchhoff 2 :
Gambar 3. Rangkaian Tertutup |
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0
Bahwa rumus untuk mendapatkan Tegangan adalah :
V = I . R
dimana V adalah tegangan, I adalah arus yang lewat dan R adalah hambatan (Resistor).
Perhatikan rangkaian pada gambar 4, nilai-nilai Resistor yang terdapat di rangkaian adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Rangkaian tertutup |
Diketahui :
R1 = 10Ω
R2 = 20Ω
R3 = 40Ω
V1 = 10V
V2 = 20V
R3 = 40Ω
V1 = 10V
V2 = 20V
Berakah arus yang melewati resistor R3 ?
Penyelesaian :
Di dalam rangkaian tersebut, terdapat 3 percabangan, 2 titik, dan 2 loop bebas (independent).
Gunakan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff) untuk persamaan pada titik A dan titik B
Titik A : I1 + I2 = I3
Titik B : I3 = I1 + I2
Gunakan Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff) untuk Loop 1, Loop 2 dan Loop 3.
Loop 1 : 10 = R1 x I1 + R3 x I3 = 10I1 + 40I3
Loop 2 : 20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
Loop 3 : 10 – 20 = 10I1 – 20I2
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari penjumlahan I1 dan I2, maka persamaannya dapat dibuat seperti dibawah ini :
Persamaan 1 : 10 = 10I1 + 40(I1 + I2) = 50I1 + 40I2
Persamaan 2 : 20 = 20I2 + 40(I1 + I2) = 40I1 + 60I2
Jadi saat ini kita memiliki 2 persamaan, dari persamaan tersebut kita mendapatkan nilai I1 dan I2sebagai berikut :
Loop 2 : 20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
Loop 3 : 10 – 20 = 10I1 – 20I2
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari penjumlahan I1 dan I2, maka persamaannya dapat dibuat seperti dibawah ini :
Persamaan 1 : 10 = 10I1 + 40(I1 + I2) = 50I1 + 40I2
Persamaan 2 : 20 = 20I2 + 40(I1 + I2) = 40I1 + 60I2
Jadi saat ini kita memiliki 2 persamaan, dari persamaan tersebut kita mendapatkan nilai I1 dan I2sebagai berikut :
I1 = -0.143 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
Seperti yang diketahui bahwa I3 = I1 + I2
Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286 Ampere
Sedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt
Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang diasumsikan dalam rangkaian diatas adalah salah. Jadi arah alir arus listrik seharusnya menuju ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian arus (charging) terhadap V1.
Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286 Ampere
Sedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt
Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang diasumsikan dalam rangkaian diatas adalah salah. Jadi arah alir arus listrik seharusnya menuju ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian arus (charging) terhadap V1.
Ini lo link untuk materi kuliah Fisika Listrik Magnet untuk minggu ini.
Silahkan di download pada link di bawah :
Silahkan di download pada link di bawah :
Materi 5 - Hukum Kirchoff
Software - Lifewire 1.11 Pro
BTW...lanjutkan idenya....
dan terima kasih.
hahahahahaha
ReplyDeleteiwak peyek-iwak peyek sego aking :v
hahahha
ReplyDeleteSampek tuwek, sampek elek
ReplyDeleteRisky tetap mbeling.............
xixixixiixixi