04 February 2013

2 Pendekatan Artificial Intelligence

Apa perbedaan antara AI lemah dan AI kuat?

Dua pendekatan utama pada kecerdasan tiruan adalah AI lemah dan AI kuat.



AI Lemah AI lemah (weak AI) menyatakan bahwa komputer bisa diprogram untuk menyimulasikan kesadaran manusia--bahwa fitur "seolah berpikir" bisa ditambahkan pada komputer untuk menjadikan komputer sebagai perkakas yang bermanfaat. Kita telah mengenal AI jenis ini--sebutannya "AI lite"--dalam sistem pakar adalah perangkat lunak pengenal suara, game komputer, dan sejenisnya.
Weak AI
Konsep yang digunakan untuk menentukan apakah sebuah AI adalah AI lemah adalah konsep brute force. Dalam pemrograman dan dalam AI, brute force merupakan suatu teknik untuk menyelesaikan suatu masalah yang kompleks dengan menggunakan kemampuan pemrosesan cepat dari sebuah komputer untuk mengulangi prosedur sederhana berkali-kali. Sebagai contoh, pengecek ejaan pada program pengolah kata tidak benar0benar mengecek ejaan kata; ia hanya membandingkan kata yang Anda ketikkan dalam dokumen dengan kata di dalam kamus untuk memeriksa apakah ejaannya sudah benar. Demikian juga, program permainan catur akan menghitung semua langkah yang mungkin yang bisa dilakukan pada situasi yang ada dan keudian melakukan yang terbaik; program ini tidak akan menganalisis dan memberikan strategi seperti yang dilakukan pemain catur manusia. Bahkan program Deep Blue dari IBM, yang mengalahkan master catur Rusia Garry Kasparov pada Mei 1997, pada dasarnya menggunakan kemampuan superkomputer untuk melakukan pemrosesan secara cepat, yakni meneliti 200 langkah yang mungkin per detik.

AI Kuat AI kuat (strong AI) menyatakan bahwa komputer bisa dibuat agar berpikir pada tingkat tertentu yang setidaknya sama seperti manusia dan bahkan mungkin sadar akan dirinya, seperti robot pabrik, namun para penganut AI kuat yakin bahwa komputer bisa memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan jangkauan beragam seperti halnya manusia. Dalam AI kuat ini ada dua pendekatan, yakni Cyc dan Cog.

  • Cyc--mengisi database dengan fakta dan aturan: Cyc (dieja "psych") merupakan sebuah proyek di Austin, Texas, yang diluncurkan oleh almarhum profesor Universitas Stanford, Douglas Lenat. Sejak 1984, tim programer, pakar bahasa, teolog, pakar matematika, dan filsuf telah mengisi sebuah database yang disebut Cyc, dengan 1,4 juta kebenaran dan hal umum yang mendasar dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya, agar Cyc mampu "membuat asumsi secara otomatis sama seperti yang dilakukan manusia: Makhluk hidup yang mati tetap mati. Anjing memiliki tulang belakang. Memanjat tebing memerlukan banyak usaha fisik. Tantangan lebih lanjut adalah menciptakan sebuah database dengan fakta-fakta yang bisa menjelaskan sekaligus menyuruh Cyc untuk mengajukan pertanyaan jika ia memerlukan klarifikasi dan untuk melakukan generalisasi sebanyak mungkin--berdasarkan apa yang telah diketahui--sampai generalisasi berikutnya mengalami kesalahan. Dengan demikian Cyc bisa belajar sendiri.
  • Cog--menggunakan sistem sensor untuk mencari pola: Cog memiliki pendekatan yang berbeda. Cog adalah proyek yang didukung oleh profesor MIT, Rodney Brooks, di Cambridge, Massachussetts. Cog tidak mengikuti aturan yang sudah ditentukan sebelumnya, anmun mencoba mengidentifikasi dan mencari pola. Karena dikontrol oleh suatu jaringan yang terdiri dari banyak mikrokontroler yang berbeda, Cog merupakan sistem humanoid dari manusia. Filosofi dari para peneliti adalah bahwa bentuk tubuh kita sangat penting untuk mengembangkan pikiran dan bahasa internal saat kita berinteraksi dengan lingkungan.


Sumber: 



  1. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/universities-research-institutions/2207406-dua-pendekatan-pada-kecerdasan-tiruan/
  2. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/universities-research-institutions/2207406-dua-pendekatan-pada-kecerdasan-tiruan/#ixzz2JtU85vux

No comments:

Post a Comment