Hari itu, cuaca agak mendung bahkan kadang ada rintik hujan jatuh dari langit. Langit seolah tahu bahwa ada kawan lama akan datang berkunjung, maka awanpun membuat payung untuk berteduh.
Secangkir kopi hitam tersajikan di atas meja, sambil kadang-kadang terseruput manis-manis pahit seperti halnya kehidupan ini. "Tetapi tak sepahit hatiku padamu".
Kadang saya tengok laptop yang sebenarnya ngga perlu ditengok.
Seperti biasa kantor selalu rame dengan aktifitas mahasiswa dan karyawan yang berlalu lalang. Di tengah hiruk pikuk suasana tersebut, pintu depan diketok ketok oleh "seseorang" yang bikin hati berdebar-debar. Siapakah gerangan kiranya? jangan-jangan mantanku ? jangan2 orang nagih pajak ? jangan2 orang mau minta sumbangan ? jangan2....jangan2.. dan jangan2..... entahlah.
Setelah pintuk dibuka ternyata "mbak bedunduk" (tiba-tiba) tersenyumlah seseorang yang saya kenal.......
Ohh....... ternyata pak guru, Pak Thinus yang datang dengan rombongnya (....eh ...rombongannya) anak-anak SMK2 SOE datang mau prakerin.
"Selamayt pagi pak Thinus...", sapa saya. "Selamat pagi juga pak Ahmad", jawab pak Thinus. "mari pak silahkan duduk", lanjutku.
Pak Thinus duduk dikursi yang telah tersedia. Terus dilanjutkan dengan omongan, "Begini pak......", lanjut p Thinus. "Jangan begini pak, begitu saja....",sergahku. Pak Thinus tersenyum manis semanis kopiku.
"Kami datang kembali pak Ahmad dengan membawa anak-anak untuk prakerin, rombongan kami ada 8 anak dari jurusan TKJ. Sesuai dengan rencana, maka anak-anak akan prakerin selama 6 bulan, jadi sekarang anak-anak saya serahkan ke P Ahmad", terang pak Thinus. "Ok pak, pada prinsipnya kami senang bisa bekerjasama selama ini dengan baik, dan bahkan anak2 yang lalu juga masih berkomunikasi dengan baik. Pada intinya prakerin ini bukan hanya praktek kerja tetapi juga sharing pengetahuan dengan adik2", jelasku.
"Mana pak adik-adiknya", tanyaku. "Ajak masuk saja pak", pintaku. Anak-anak ber 8 masuk ke ruangan saya yang sempit itu. "Kalau kurang kursi ambil dari luar dik", pintaku.
Saya tanya satu/satu namanya "Roland Betty mana ?", tanyaku. "Saya pak ......" sambil angkat tangan "tanda menyerah", "Khairunnisa mana ?", "Saya pak...."sambil tangannya di angkat. "Risna Astuti ...", tanyaku lagi. "Saya pak....", sambil tunjuk jari. Sampai semuanya terpanggil.
Saya menjelaskan tatacara prakerin di Kampus STIKOM ARTHA BUANA. "Anak-anak di kampus ini, punya ketentuan bahwa jam masuk dan pulang kantornya adalah masuk jam 8 dan pulan jam 4 sore, adik-adik harus mengikuti aturan tersebut, tetapi biasanya ibu vera memberikan keringanan bahwa pulangnya adik-adik bisa dimajukan menjadi jam 3 sore, kemudian di tengah-tengahnya, yaitu jam 12 s/d jam 13, adik-adik bisa istirahat makan siang.", penjelasanku kepada mereka. "Ada yang bertanya ?, tanyaku kepada mereka. "Ada pak", ...."Mau bertanya apa ?....". "Kapan kita ngopi bareng pak ? tanyanya. "wah itu pertanyaan bagus, ayo gimana kalo setiap hari Sabtu kita masak bersama.....SETUJU......!!!!!!". "Agak setuju pak, terus modalnya gimana pak .....? "Modal biar beta sa..., tapi yang belanja elu....".
Setelah berbasa-basi dengan mereka, akhirnya Pak Thinus mohon pamit. "Ok Pak Ahmad, karena anak2 su diterima dengan baik dan waktu juga sudah siang, saya mohon pamit", pamit pak Thinus. "Ok Pak, sebelum kita bubar saya ingin photo bersama dulu, sebagai tanda bahwa kita pernah bersama". "Siap pak Ahmad".
Setelah photo2 usailah sudah dan p thinus pulang kembali ke Soe (mungkin sih, jang sampe masih pengin pesiar pi mall ko beli ole ole buat anak buah di Soe).
"Selama jalan, ttjd, kalau ada truk minggir ya pak". gurauku.
No comments:
Post a Comment