AKREDITASI. Suatu siang ketika aku sedang KO, biasa penyakit orang tua, kecapekan dan flu-flu gitu, hp ku bunyi. Ternyata myboss telpon aku tuk terbang ke Kupang. Ya udah, pas thesis ya belum acc, trus waktu masih senggang, aku putuskan ntuk berangkat.
"OK boss aku berangkat dengan pak Boy", jawabku.
Singkat cerita aku terbang ke Kupang NTT malam itu.
Sampai di Kupang, malam hari pukul 11.00 WITA. Aku langsung bersih-bersih yang diperlukan. Sampai pukul 01.00 ternyata pekerjaan saya untuk mengepel dan lainnya belum selesai. Karena capek aku putuskan untuk dilanjutkan besok pagi. Aku pergi ambil air wudlu, sholat dan langsung tidur. Besoknya karena hari minggu, aku teruskan kerja semalam yang tertunda bersih-bersih lagi. Kira-kira jam 10.00 an gitu, pas aku lagi bersih-bersih dan bermandikan pelu, tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sebelumnya bossku dan istri datang. Ya udah kepalang tanggung aku temui beliau dengan model seperti itu. Mereka cuma basa-basi dan mau sampaikan bahwa aku mo dikirimin mobil (Taruna). Aku bilang "OK pak, terima kasih". karena memang itu yang aku harapkan, karena saat itu tidak ada kendaraan yang di rumah.
Besoknya (hari senin) kau masuk kantor, seperti biasa aku cek sana-sini, say hello sama seluruh karyawan dan kolega.
Setelah itu, tugas menggunung sudah menunggu, mulai persiapan akreditasi, rapat-rapat teknis pelaksanaan akreditasi serta teknik pendampingannya.
Seperti telah dijadwalkan hari kamis malam, kami jemput assessor di bandara dengan 3 mobil rombongan pimpinan. Tim Assessor merasa surprise dengan sambutan kami. Mereka bilang, apakah selalu seperti itu bila ada tamu. Aku jawab "Benar pak, karena pada dasarnya Bapak dan Ibu adalah Raja yang harus kami layani seperlunya sehingga misi tugas Bapak dan Ibu bisa lebih mudah diselesaikan". Terus kami lanjutkan dari bandara ke rumah makan, seperti biasa menu andalah kami adalah "
Ikan Bakar" dan "Ikan-ikan lainnya" karena kami di Kupang sangat banyak Ikan. Sepertinya beliau-beliau sangat menikmati hidangan kami. Terlihat dari cara makan beliau. Beliau bilang "Wah nasinya banyak nih", maksudnya terbalik bahwa ikan dijadikan nasi dan nasi dianggap lauk (karena porsi ikan lebih banyak daripada nasi). Belaui banyak mencicip segala macam menu yang disajikan terutama ikan bakarnya.
Setelah basa-basi makan malam, kami antarkan mereka ke hotel sekitar pukul 11.00.
Kemudian kami pulang kerumah kami masing-masing.
Tugas berikutnya adalah menjemput beliau dari hotel ke kampus, aku dengan sopir berangkat dengan mobil bossku. Sampai dihotel Assessor kami ajak pergi ke kampus ntuk melaksanaan akreditasi.
Proses akreditasi dimulai dari jam 08.00 sampai jam 16.50 WITA dengan agenda yang sangat padat pada hari Jum'at itu. Aku sudah sampaikan kepada beliau bahwa nanti kalo sholat jum'at akan saya sampaikan. Mereka bilang "OK". Saat jum'at datang aku sampaikan "Pak sudah waktunya sholat Jum'at, mari!" . Mereka jawab, "Aku pakai musyafir aja pak". Ya udah aku berangkat sendirian, dan beliau meneruskan proses wawancaranya dengan mahasiswa.
Intinya sebernarnya tidak perlu ada yang ditakutkan dengan akreditasi. Karena pada prinsipnya beliau hanya menggali data saja (sebagai wartawan). Bahkan beliau sangat baik dengan mau memberikan asistensi dan pengarahan kepada para dosen dan karyawan tentang segala hal, mulai dari kurikulum sampai dengan hal-hal sepele soal PBM, tetapi bermanfaat sekali. Dosen PTN dan PTS yang dari luar kami juga menyampaikan bahwa proses akreditasi di STIKOM Uyelindo adalah yang terbaik, karena belaiu-beliau mau berkomunikasi dengan baik dan rileks aja.
Jamuan-jamuan ala kadarnya kami lakukan di tempat (kampus) karena tidak sempat keluar.
Jam 16.30 kami antar asesor ke hotel karena tugas sudah selesai, dan terlihat beliau sangat kecepekan. Kami sampaikan entar malam kami jemput makan malam jam 19.00.
Malam hari seperti yang kami janjikan, kami jemput di hotel seterusnya , kami lanjutkan ke rumah makan "Restoran Nelayan". Melihat antusian dan kenikmatan pada saat pertama, kami memesan ikan bakar rica-rica dan lain sebagainya. Intinya mereka sanngat menikmatinya. Kita ngobrol sambil makan malam itu sampai dengan pukul 10.30 malam.
Setelah selesai makan malam, kami antar mereka ke hotel kembali (tidak sempat jalan-jalan) dengan janji besok pagi kami jemput kembali.
Setelah itu saya ke boss, disana masih juga ngobrol ngalor-ngidul sampai larut (12.00 malam). Karena besok pagi masih punya tugas untuk menjemput pagi buta, maka saya mohon pamit.
Subuh paginya, hampir saja aku terlambat, aku bangun buru-buru manasin mobil dan berangkat kerumah boss untuk membangunkan. Setelah bangun kita berangkat ke hotel untuk menjemput (kira-kira jam 05.00). Sampai dihotel yang kami lihat baru Ibu Sri Nurdiati, sedang Pak Iping belum kelihatan. Ibu Sri bilang, pak Ipik susah dibangunkan, udah diketok-ketok pintunya belum juga bangun. Terus aku pergi ke kamar pak Iping, kami ketok2 pintunya dan bel aku pencet-pencet sampai penyet tapi belum juga beliau bangun. Akhirnya myboss meneleponnya, dan kayaknya berhasil. Karena baru bangun tidur, beliau minta waktu sebentar, kami tunggu di lobi.
Setelah semua selesai, eh acara chek out juga lama banget. Padahal jam udah menjunjukkan pukul 05.40. Dan setelah terselesaikan maka kita antar ke bandara. Selama diperjalanan, kami sampaikan ada souvenir dari kami khas NTT (Sajadah dan kain tenun). Beliau bilang kalau hanya sekedarnya aja tidak apa-apa.
Sampai di Bandara, kita berjabat tangan dan mengucapkan selamat jalan.
GItu ajaaaaa loooooo....
Jadi apa yang ditakutin dengan Akreditasi ?