18 March 2014

Hukum Kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnet

Halo mahasiswa STIKOM Artha Buana yang saya hormati.

Gambar 1. Iwak Peyek
Kuliah itu kadang-kadang membuat merasa bosan (kalo ngga ada motivasi. Misalnya pacar ngga kuliah karena ngga ada ongkos transportasi..........).  Untuk itu diperlukan inovasi suasana kuliah misalnya : diantara presentasi materi diselingi menyanyi (walau dengan suara serak-serak cempreng........ixixiixiiix), atau dengan bergoyang dulu dengan "Pokoke Joget" atau bang jali.  Sehingga suasana akan nampak berbeda dan tidak membosankan.

BTW.....ini materi Fisika Listrik Magnet ya.......
ehhhhh.........ya ya ya betul ini kuliah Fisika Listrik dan Magnet.


Gambar. Kalo punya anak kayak gini sudah saya cetak ulang
Hukum Kirchoff

Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchoff 1

Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).

Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :

“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”


Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :

Gambar 1. Hukum Kirchoff 1, 3 masukan dan 3 keluaran
dari Gambar 1. dapat dijelaskan bahwa :

I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

Bahwa jumlah arus yang masuk di percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari percabangan.



Gambar 2. Hukum Kirchoff 1, 2 masukan dan 1 keluaran

Dari Gambar 2, dapat dijelaskan bahwa :

Output adalah i3
dan Inputnya adalah i1 dan i2

Sehingga i3i1 + i2


Secara umum dapat dirumuskan Hukum Kirchoff 1 tersebut menjadi :

Siin = Siout

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchoff 2 

Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menganalisis tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).

Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :

“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”

Untuk lebih jelas mengenai bunyi Hukum Kirchhoff 2 :

Gambar 3. Rangkaian Tertutup


Berdasarkan rangkaian pada Gambar 3, dapat dirumuskan bahwa :

Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0
Bahwa rumus untuk mendapatkan Tegangan adalah :

V = I . R

dimana V adalah tegangan, I adalah arus yang lewat dan R adalah hambatan (Resistor).


Perhatikan rangkaian pada gambar 4, nilai-nilai Resistor yang terdapat di rangkaian adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Rangkaian tertutup

Diketahui :
R1 = 10Ω
R2 = 20Ω
R3 = 40Ω
V1 = 10V
V2 = 20V

Berakah arus yang melewati resistor R3 ?

Penyelesaian :

Di dalam rangkaian tersebut, terdapat 3 percabangan, 2 titik, dan 2 loop bebas (independent).
Gunakan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff) untuk persamaan pada titik A dan titik B

Titik A : I1 + I2 = I3
Titik B : I3 = I1 + I2
Gunakan Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff) untuk Loop 1, Loop 2 dan Loop 3.
Loop 1 : 10 = R1 x I1 + R3 x I3 = 10I1 + 40I3
Loop 2 : 20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
Loop 3 : 10 – 20 = 10I1 – 20I2

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari penjumlahan I1 dan I2, maka persamaannya dapat dibuat seperti dibawah ini :

Persamaan 1 : 10 = 10I1 + 40(I1 + I2)  =  50I1 + 40I2
Persamaan 2 : 20 = 20I2 + 40(I1 + I2)  =  40I1 + 60I2

Jadi saat ini kita memiliki 2 persamaan, dari persamaan tersebut kita mendapatkan nilai I1 dan I2sebagai berikut :
I1 = -0.143 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
Seperti yang diketahui bahwa I3 = I1 + I2
Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286 Ampere
Sedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt

Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang diasumsikan dalam rangkaian diatas adalah salah. Jadi arah alir arus listrik seharusnya menuju ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian arus (charging) terhadap V1.
Ini lo link untuk materi kuliah Fisika Listrik Magnet untuk minggu ini.

Silahkan di download pada link di bawah :

Materi 5 - Hukum Kirchoff 
Software - Lifewire 1.11 Pro

BTW...lanjutkan idenya....
dan terima kasih.

Ekivalensi DFA dan NFA

Gambar 1. FSA
Seperti pada materi sebelumnya, pernah dijelaskan bahwa NFA ada fungsi yang bahasa yang lebih komplek akan tetapi mempunyai beberapa cara penyelesaian.
Hal ini sangat berat untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan komputer yang harus jelas solusinya (deterministic). Sehingga semua bahasa yang akan digunakan dalam komputer haruslah dibuat menjadi lebih spesifik sederhana dan jelas.
Untuk itu perlu dijelaskan bagaimana caranya untuk menyelesaikan Bahasa NFA (Non Deterministic Finite State Automata) menjadi bahasa yang DFA (Deterministic Finite State Automata).

Belajar itu penting buat persiapan masa akan datang.
Jadi kalau saja ada banyak "Pekerjaan Rumah" dari dosen, mohon dimengerti, bahwa itu merupakan cara dosen agar semua mahasiswanya pinter, cerdas dan berwawasan luas.   (kadang ada yg menggerutu, "PR lagi PR lagi...........). 
Bahkan kalau kita ikuti dalam status masing-masing via FB, aneh-aneh saja komentarnya.  Misalnya "muku kerja PR sampek punggung bengkok", "Dosen ngga tau diri, ngasih PR ngga ukur-ukur", "uang abis gara-gara PR" atau masih banyak lagi keluhan via FB tersebut. Tapi percayalah bahwa itu semua hanya kendaraan untuk menjadi lebih baik.
Optimislah.................

Untuk itulah saya serta link untuk membahasa hal tersebut yang saya rangkum dalam file presentasi.

File tersebut bisa didownload pada link berikut :

Ekivalensi NFA dan DFA - Presentasi
Ekivalensi NFA dan DFA - PDF

Demikian mudah-mudahan bermanfaat.  Biar cepat, bakar tulisan terus abu taruh digelas, isi air terus minum, pasti ngga haus. kikikikikikki


10 March 2014

Kapasitor - Materi 4 - Fisika Listrik dan Magnet

KAPASITOR

Halo para mahasiswa/i STIKOM Artha Buana Kupang yang lagi asyik baca blog ini dan mudah-mudahan tetap setia di sini.
Berikut saya sertakan link dari materi ke 4 Fisika Listrik dan Magnet sebagai bahan kuliah dalam bentuk presentasi.  Alangkah baiknya bila saudara/i semua men-donwload materi ini, agar pada saat kuliah, saudara tidak perlu mencatat sekaligus tinggal menambahkan apa yang kurang saja.

Materi 4 - Fisika Listrik dan Magnet - 4Shared
Materi 4 - Fisika Listrik dan Magnet - Slideshare

Materi ini akan membahas soal Kapasitor / Kondensator.

Kapasistor adalah suatu alat yang berfungsi untuk :
  1. Menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan
  2. Penyaring frekuensi
Gambar 1. Bermacam-macam Kapasitor
Gambar 2. Varco dan Varactor
Sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain.
Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator. Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya

Kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
  1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elektrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan
    Gambar 3. Kapasitor dielektrik 1
    kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik. 
  2. Gambar 4. Kapasitor Dielektrik 2
  3. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya
    Gambar 5. Kapasitor Dielektrik 3
    pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll. 
Nilai Kapasitansi Kapasitor
  1. Kapasitor Tetap, seperti penjelasan di atas
  2. Kapasitor Variabel, adalah kapasitor yang nilainya bisa diubah-ubah sesuai dengan keinginan. Seperti terilhat pada gambar 2.
Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu :

  1. Varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan 
  2. Varaktor (dioda varactor). 
Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. 
Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search

Penjelasan lebih terperinci terdapat di dalam materi presentasi.

Demikian dan terima kasih.

Regard's

03 March 2014

Finite State Automata (FSA) - Materi 3 - Teori Bahasa dan Otomata

Hai guys,  kuliah serasa hampa bila tidak ada TBO.  Rasanya juga mustahil komputer bisa mengerti bahasa kita apabila tidak ada compiler-nya.
Gambar 1. Contoh DFA
Tidaklah berlebihan dan malahan kurang, bila kita sebagai mahasiswa Teknik Informatika tidak mengenal cara kerja compiler.  Untuk itu perlu dikenal pengenalan bahasa-bahasa yang dikenal oleh komputer. Tentunya bahasa yang biasa dipakai untuk berkomunikasi komputer dengan manusia.
Pada kali ini, saya sertakan materi kuliah Teori Bahasa dan Otomata untuk pertemuan yang ke 3.  Isi dari materi ini adalah membahas tentang Finite State Automata (FSA).  FSA terbagi 2 yaitu : Deterministic Finite Automata (DFA) dan Nondeterministic Finite State Automata (NFA).  Dijelaskan pula lebih detail tentang Diagram State, Tabel Transisi dan contoh kasus.


Tentunya kalau hanya ini saja pasti banyak kurangnya dan perlu diketahui, materi ini hanya suplemen saja sedangkan yang lebih esensial adalah membaca lebih banyak dari referensi-referensi yang lain darimanapun sumbernya.
Berikut link materi ke 3 :

Materi 3 - Teori Bahasa dan Otomata

Demikian guys, semoga anda senang dan bermimpi indah tentang Finite State Automata.
Thanks.