02 May 2011

Benarkah bila Osama mati Teroris juga Mati ?

OSAMA bin LADEN
Presiden AS Barack Obama mengumumkan, pemimpin jaringan teroris internasional Al Qaeda, Osama bin Laden, telah tewas di Pakistan. Obama mengumumkan hal itu, Minggu (1/5/2011) malam waktu AS (Senin pagi WIB), dalam sebuah pidato di televisi yang disiarkan secara langsung.
Rakyat Amerika bersorak sorai atas meninggalnya pemimpin Al-qaida (katanya) ini.  Mereka menganggap bahwa dengan meninggalnya Osama, berarti keamanan dunia lebih terjamin, terorisme telah dikalahkan.  Tetapi apakah demikian realisasinya ?
Barack Obama
US President
Beberapa catatan kejadian di Indonesia menjadi salah satu parameter bahwa kejadian terorisme kadang-kadang tidak terkait satu sama lainnya. 
Ada kalanya mereka itu :

  • barisan orang sakit hati, 
  • pemahaman humanismenya yang kurang, 
  • kajian agamanya yang hanya sepotong-sepotong akan tetapi sudah berani mengkafirkan orang lain, orang gila atau 
  • masih banyak lainnya.
Kita lihat kasusnya DR. Azahari, dilanjutkan dengan si Nurdin M Top, Amrozi, Imam Samudra dan lain-lain sudah dihukum mati tumpes kelor, akan tetapi masih banyak teror yang muncul kembali dengan pelaku yang lainnya.
Lihat waktu si Ali naik sepeda onthel terus meledakkan bom sepedanya, setelah diselidiki dia agak sedikit kurang beres otaknya.
BOM Buku
Terus bom buku si Pepi Fernando, ini orang lain sama sekali dengan Kelompok DR Azahari.    Cenderung mereka mempunyai sentimen pribadi dengan orang-orang tertentu yang mereka tidak senangi, misalnya dengan saudara Ulil Abshar Abdala, Ahmad Dani dan lain sebagainya.
Terakhir adalah kasus pencucian otak oleh kelompok NII, dimana mereka merekrut mahasiswa kemudian mencekokinya dengan ideologi mereka dan memaksakan kehendak mereka pada anggotanya sehingga anggotanya tidak mampu keluar dari lingkungannya.  Dan kasus NII ini termasuk kategori teroris yang lebih berbahaya, karena yang diserang adalah otak-otak anak muda potensial.  Kemudian mereka menghalalkan mencuri, merampok, dan lain sebagainya dengan alasan dan dalil tertentu yang dibolak-balik.
KH Said Agil S
Saya setuju apa yang disampaikan KH Agil Siraj, Kematian Osama Bukanlah Akhir Radikalisme 
Kadang-kadang kita ini terlena dengan kajian-kajian, teori-teori.  Itu memang perlu akan tetapi aksi lebih diutamakan.  Seperti kata iklan di Rokok "Do More Talk Less". Iklan rokok itu lebih realistis dari pada kita-kita ini yang kebanyakan teori.   
Kalau banyak berbasis agama teror tersebut, sebaiknya para ahli agama yang perlu melakukan pencerahan kepada umatnya.  Kalau orang stress maka psikolog yang perlu bertindak dan begitu seterusnya.
Jadi menurut saya, bukan fisiknya yang diberantas akan tetapi ideologinya yang harus diluruskan.