11 November 2014

Analisis Semantik

ANALISIS SEMANTIK, KODE ANTARA, DAN PEMBANGKITAN KODE



Analisis Semantik

Analisis semantik ini memanfaatkan pohon sintaks yang dihasilkan pada proses parsing (analisa sintaks).
Fungsi dari analisa semantik adalah untuk menentukan makna dari serangkaian instruksi yang terdapat dalam program sumber.

Untuk mengetahui makna, maka rutin analisa semantik akan memeriksa :
  • Apakah variabel yang ada telah didefinisikan sebelumnya 
  • Apakah variabel–variabel tersebut tipenya sama 
  • Apakah operan yang akan dioperasikan tersebut ada nilainya dan seterusnya. (A+B; dimana A dan B adalah operand dan + adalah operator) 
Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut dengan baik, semantic analyzer seringkali menggunakan tabel simbol. Pemeriksaan bisa dilakukan pada tabel identifier, tabel display dan tabel blok, misal pada field link.

Pengecekan yang dilakukan oleh analisis semantik adalah :
  • Memeriksa keberlakuan nama–nama meliputi pemeriksaan : 
  1. Duplikasi : Pengecekan apakah sebuah nama terjadi pendefinisian lebih dari satu kali. Pengecekan dilakukan pada bagian pengelola blok. 
  2. Terdefinisi : Pengecekan apakah sebuah nama yang dipakai pada tubuh program sudah terdefinisi atau belum. Pengecekan dilakukan pada semua tempat kecuali blok 
Contoh Duplikasi Variabel
package matematika;
public class Matematika {
public static void main(String[] args) {
double xA = Math.cos(30);
double xB = Math.sin(30);
int A=4, B=5;
double C,D;
Int C;                                    C adalah duplikasinya
    C=A+B;
    D=A*B;
   System.out.println(C);
   System.out.println(D);
   System.out.println(xA);
   System.out.println(xB);
    }
}
  • Memeriksa tipe : Melakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian tipe dalam statemen–statemen yang ada.   Misal; bila ada operasi antara dua operan maka tipe operan pertama harus bisa dioperasikan dengan operan kedua.
KODE ANTARA

Kegunaan dari Kode Antara / intermediate code :
  • Untuk memperkecil usaha dalam membangun kompilator dari sejumlah bahasa ke sejumlah mesin 
  • Proses optimasi lebih mudah. (dibandingkan pada program sumber atau kode assembly dan kode mesin) 
  • Bisa melihat program internal yang gampang dimengerti.
2 macam Kode Antara yang biasa digunakan adalah Notasi Postfix dan N-Tuple


Notasi Postfix

Pada Notasi Postfix operator diletakkan paling akhir.

Sintaks Notasi Postfix:

<operan><operan><operator>

Misalkan ekspresi :

          (a+b)*(c+d)

dapat dinyatakan dalam bentuk Notasi Postfix :

           ab+cd+*

Kontrol program yang ada dapat diubah kedalam bentuk notasi postfix, misalnya:

IF THEN ELSE

diubah kedalam Notasi Postfix :

BZ BR

                        label1                          label2

Keterangan :
BZ : branch if zero (zero = salah) {bercabang jika kondisi yang dites salah}
BR : branch {bercabang tanpa ada kondisi yang dites}

Arti dari notasi Postfix diatas adalah :

“ Jika kondisi ekspresi salah, maka instruksi akan meloncat ke Label1 dan menjalankan statement2. Bila kondisi ekspresi benar, maka statement1 akan dijalankan lalu meloncat ke Label2. Label1 dan Label2 sendiri menunjukkan posisi tujuan loncatan, untuk Label1 posisinya tepat sebelum statement2 dan Label2 setelah statement2.”

Contoh lain :

WHILE DO

diubah ke postfix :

BZBR

                     label1                   label2


Notasi N-Tuple

Pada notasi N-Tuple setiap baris bisa terdiri dari beberapa tupel.
Format umum dari notasi N-Tuple adalah :

         operator ………….N-1 operan

Notasi N-Tuple yang biasa digunakan adalah notasi 3 tupel dan 4 tupel.


Triples Notation

Memiliki format : <operator><operand><operand>

Contoh, instruksi :

         A:=D*C+B/E

Bila dibuat Kode Antara tripel :

  1. *,D,C 
  2. /,B,E 
  3. +,(1),(2)
  4. :=,A,(3)
Kekurangan dari notasi tripel adalah sulit pada saat melakukan optimasi, maka dikembangkan Indirect Triples yang memiliki dua list (senarai), yaitu list instruksi dan list eksekusi. List instruksi berisi notasi tripel, sedangkan list eksekusi mengatur urutan eksekusinya. Misalnya terdapat urutan instruksi :

A := B+C*D/E
F := C*D


Quadruples Notation

Format instruksi Quadruples

<operator><operan><operan><hasil>

hasil adalah temporary yang bisa ditempatkan pada memory atau register
Contoh instruksi :        

             A:= D*C + B/E
Bila dibuat dalam Kode Antara :
  1. *,D,C,T1
  2. /,B,E,T2
  3. +,T1,T2,A

PEMBANGKITAN KODE

Kode Antara dari program biasanya ditranslasikan ke bahasa assembly atau bahasa mesin.
Contoh :

            (A+B)*(C+D)

Dalam kode antaranya dalam bentuk notasi Quadruples
  1. +, A, B, T1 
  2. +, C, D, T2 
  3. *, T1, T2, T3 
Dapat ditranslasikan ke dalam bahasa assembly dengan akumulator tunggal :

LDA A {muat isi A ke akumulator}
ADD B {tambahkan isi akumulator dengan B}
STO T1 {simpan isi akumulator ke T1}
LDA C
ADD D
STO T2
LDA T1
MUL T2
STO T3

Catatan Tambahan :
Untuk materi presentasi bisa didownload pada link di bawah ini :

No comments:

Post a Comment